Selasa, 26 Oktober 2010

MUSIK TROMPET FANFARE.


Pada tahun 1950-an dua bruder misionaris SVD berkebangsaan Belanda dan Jerman, Br. Conradus, SVD dan Br. Stanislaus, SVD mulai merintis sebuah sekolah pertukangan bagian kayu dan besi di Keuskupan Larantuka dengan nama AMBACHSCHOOL yang selanjutnya dikenal dengan nama PETUKANGAN ST. YUSUF LARANTUKA. Sejalan dengan tugas pokok yakni mentrampilkan para karyawan dalam bidang bangunan besi dan kayu, kedua bruder tersebut membina juga bakat mereka dibidang musik khususnya Musik TROMPET yang disebut Musik FANFARE.

Setelah menjalani masa latihan yang membutuhkan ketekunan dan disiplin ketat ala barat dalam meniup trompet dengan lagu-lagu yang ditulis dalam not balok, berhasil direkrut sekitar 45 anggota musisi trompet yang dalam kesatuannya disebut Group MUSIK FANFARE ST. CAECILIA KEUSKUPAN LARANTUKA.

Penampilan mereka sangat prima dalam event-event penting gerejani misalnya menampilkan lagu-lagu Natal, dan juga memeriahkan hari-hari besar Nasional Kenegaraan misalnya Upacara Bendera 17 Agustus di Ibukota Kabupaten Flores Timur. Kehadirannya membawa kegembiraaNamun dalam perjalanannya terjadi perubahan situasi ketika dua bruder pendamping dimutasikan ke tempat lain. Terjadi pasang surut kegiatan, bahkan nyaris hilang dalam penampilannya. Pihak Keuskupan menunjuk Matheus Weruin untuk mendampingi Group FANFARE yang dalam perjalanan selanjutnya muncul kembali dalam memeriahkan pesta Tahbisan Uskup Baru Larantuka Mgr. Darius Nggawa,SVD pada tahun 1974. Lalu sesudahnya karena beberapa kendala, Group FANFARE mulai menghilang dari pentas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar