Judul : Maubes –Insana : Salah Satu Masyarakat di Timor dengan Struktur Adat yang Unik
Penulis : Alexander Un Usfinit
Penerbit : Kanisius 2003
Halaman :xv + 227
Masyarakat Maubes-Insana dikenal sebagai masyarakat yang masih asli susunannya, khususnya bila dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan lainnya di Timor yang telah banyak mengalami perubahan terutama sejak pembentukan Desa Gaya Baru pada era 1960-an. Masyarakatnya tersusun dalam struktur adat benjang, yang terdiri dari raja-raja, suku-suku, serta rakyat biasa. Adat-istiadat dan ritus insana juga masih terpelihara dengan baik, misalnya upacara pengumpulan upeti, upacara kematian raja-raja, upacara potong rambut bayi, upacara rumah adat, upacara rumah adat, upacara bercocok tanam, dan lain-lain.
Tidak begitu jelas kapan persisinya kerajaan Maubes-Insana terbentuk. Satu-satunya bukti tertulis yang jelas-jelas menyebutkan Insana untuk pertama kalinya adalah bahwa pada tahun 1760 Von Pluskow memandatangani suatu perjanjian dengan Insana. Dalam Dikumentos Sar Zedas (1722-1725) disebutkan tentang Ainan dengan pelabuhannya, Mena. Penulis-penulis yang lebih tua hanya menyebutkan tentang ratu atau raja Mena, tapi dapat dipastikan bahwa ”Mena” adalah pelabuhan Insana, sebagaimana disebutkan oleh Apollonius Scote (1613) dalam Historia de San Dominggo (1640). Menurut Antonio Pigafetta, yang disadur oleh Le Roux, pada tahun 1522 di bagian selatan Pulau Timor ada empat raja, yaitu Oibich, Lichsana, Suai dan Kabanaza. Kemungkinan besar, yang dimaksudkan ”Lichsana” adalah Insana oleh karena memang Insana mempunyai pelabuhan di pantai utara, yaitu Mena. Setelah ada perjanjian dengan Belanda pada tanggal 22 September 1879, antara Malafu, raja Insana, dan Reidel, residen Timor, barulah diketahui dengan pasti bukti tertulis tentang kerajaan Maubes-Insana. Perjanjian tersebut sekarang masih tersimpan di Sonaf Maubes. Setalh kemerdekaan Indonesia, nama wilayah ini menjadi Swapraja Insana. Pada tahun 1962 statusnya diubah menjadi Kacamatan Insana. Kecamatan ini terletak di tengah Pulau Timor, tepatnya di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)- NTT.
Buku ini ditulis dengan maksud mencatat adat istiadat serta struktur masyarakat yang sejak lama ada di wilayah kerajaan Maubes-Insana namun kurang terdokumentasi dengan baik. Dan kekayaan khazanah dapatlah dipetik butir-butir hiknah bagi perkembangan masyarakat masa kini.
Minta bukunya
BalasHapus